SOP Pengukuran Denyut Nadi

          Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Pengukuran Denyut Nadi. Adalah salah satu tindakan keperawatan yang termasuk dalam pengukuran tanda-tanda vital. Tujuan saya share SOP ini untuk membandingkan sejauh mana tindakan praktis yang kita lakukan selama ini dengan teori sebenarnya. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing serta ketika beranjak ke dunia kerja nanti Amin....



Standar Prosedur Operasional Pengukuran Denyut Nadi
(Standard Operational Procedure Measurement Pulse)
Nama      :
NIM       :
Jurusan   :
VARIABEL YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
PERALATAN
1. Jam tangan digital/arloji dengan indicator detik
2. Alat tulis,serta catatan pendokumentasian

PENGKAJIAN
1. Tentukan tujuan dari pengukuran denyut nadi
a. Perhatikan factor resiko dari kelainan denyut nadi
b. Kaji tanda dan gejala dari kelaianan SV dan CO, seperti dypsnea, kelelahan, nyeri dada, orthopnea, syncope, palpitasi, distensi vena jugularis, edema, sianosis.
c. Kaji akan tanda dan gejala kelainan vascular,seperti pucat, penurunan suhu ekstrimitas, kulit yang tipis dan mengkilat, penurunan pertumbuhan rambut, penebalan kuku.
2. Kaji factor yang mempengaruhi denyut nadi dan pola nya; usia, aktifitas, perubahan posisi tubuh, keseimbangan cairan, pengobatan, suhu, dan stimulasi simpatis
3. Lihat kembali catatan dokumentasi denyut nadi klien sebelumnya sebagai acuan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktifitas
2. Ketidaefektifan perfusi jaringan

RENCANA KEPERAWATAN
1. Criteria hasil yang diharapkan setelah klien menjalani prosedur tindakan :
• Denyut nadi teraba, dan berada pada rentang normal berdasarkan usia klien
• Pola denyut nadi beraturan
• Denyut nadi kuat,tegas dan luwes.
2. Jelaskan kepada klien mengenai tujuan dan prosedur tindakan,anjurkan klien untuk rileks jika klien sebelumnya beraktifitas, tunggu 5 sampai 10 menit sebelum prosedur tindakan dilakukan.

IMPLEMENTASI
1. Cuci tangan
2. Jaga privasi klien
3. Posisikan klien pada posisi supine atau duduk.
4. Jika klien berada dalam posisi supine, lurus dan sejajarkan lengan dengan tubuh klien. Jika klien dalam posisi duduk, tekuk siku klien 90 derajat, dan letakan lengan bawah pada kursi atau lengan perawat.
5. Tempatkan dua atau tiga jari diatas radial atau bagian jempol berada pada bagian dalam pergelangan.
6. Secara lembut, tekan daerah radius, rasakan denyut nadi dan kurangi tekanan sehingga denyut dapat dengan mudah teraba.
7. Tentukan kekuatan dan karakteristik denyut nadi.
8. Setelah denyut dapat terasa teratur hitung denyut nadi, jika denyut teratur, hitung selama 30 detik dikali 2. Jika denyut tidak teratur hitung hingga selam 60 detik.
9. Jika denyut nadi tidak beraturan, bandingkan dengan denyut radial pada extrimitas yang berlawanan.
10. Tempatkan klien pada posisi semula
11. Cuci tangan
12. Diskusikan dengan klien mengenai hasil pemeriksaan.

EVALUASI
1. Jika denyut nadi pertama kali diukur,jadikan hasil pengukuran sebagai tolak ukur berikutnya, jika denyut nadi berada pada rentang normal
2. Bandingkan frekuensi dan karakteristik denyut nadi dengan hasil sebelumnya yang berada pada rentang normal sesuai dengan usia klien.

DOKUMENTASI
1. Catat frekuensi,karakteristik dan lokasi pengukuran denyut nadi pada catatan rekam medis
2. Catat dan laporkan adanya setiap kelainan.



Sumber : Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
                                                                                                             Singkawang, ..........................
                                                                                                                      Dosen Penguji


                                                                                                             ( .......................................... )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dirumah sakit, klinik, puskesmas, maupun pusat kesehatan lain serta rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan Smile Smile

0 Comments


EmoticonEmoticon