SOP Pemeriksaan Fisik Abdomen

sop-pemeriksaan-fisik-abdomen
          Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Fisik Abdomen. Secara keseluruhan pemeriksaan fisik head to too dilakukan oleh dokter, coba kita buka kembali materi semester 2 ilmu keperawatan ternyata pemeriksaan fisik tidak hanya untuk dokter tetapi juga perawat. Fakta dilapangan hanya segelintir perarawat yang menggunakan tindakan ini itupun hanya di ruangan intensif seperti icu dan jenisnya seperti picu, nicu, gicu, iccu atau bahkan igd. Padahal perawat diruang manapun punya kompetensi ini dan sebagian besar pasien perlu dilakukan pemeriksaan fisik. Tujuan saya share SOP ini untuk membandingkan sejauh mana tindakan praktis yang kita lakukan selama ini dengan teori sebenarnya. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing serta ketika beranjak ke dunia kerja nanti Amin....

Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Fisik Abdomen
(Standard Operational Procedure Physical Examination Of Abdomen)

Nama       :
NIM        :
Jurusan    :
 VARIABEL YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
PERALATAN
1. Stethoscope
2. Meteran
3. Penlight
4. Pulpen

PENGKAJIAN
1. Jika klien mengeluh adanya rasa nyeri pada abdomen atau punggung bawah, kaji karakteristik nyeri secara detail
2. Secara berhati-hati pantau pergerakan dan posisi klien, posisikan klien senyaman mungkin untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian tertentu.
3. Kaji kebiasaan BAB klien secara detail (frekuensi, konsistensi, serta perubahan yang terjadi)
4. Kaji riwayat operasi ataupun trauma abdomen
5. Kaji apakah klien merasa mual, pernah muntah, atau keram perut, khususnya 24 jam terakhir
6. Kaji akan adanya kesulitan menelan, sendawa, kembung, hematemesis, melena, diare, atau konstipasi.
7. Kaji apakah pasien sedang mendapat pengobatan anti inflamasi / antibiotic.
8. Tanyakan pasien tentang riwayat keluarga terhadap kanker, ginjal, hipertensi, dan penyakit jantung.
9. Kaji pada klien wanita akan adanya kehamilan
10. Kaji riwayat kesehatan yang berhubungan dengan gaya hidup, lingkungan, dan pekerjaan klien
11.Menjelaskan tanda dan gejala kanker kolon.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ketidakseimbangan pola nutrisi : kurang dari kebutuhan
2. ketidakseimbangan pola nutrisi : melebihi kebutuhan
3. konstipasi

RENCANA KEPERAWATAN
Hasil yang diharapkan setelah klien menjalani prosedur tindakan:
1. Bagian perut  terasa lembut dan terlihat simetris, tidak ada massa atau distensi teraba
2. Bising usus terdengar aktif pada keempat kuadran
3. Tidak ada keluhan dari klien selama prosedur tindakan
4. Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala kanker kolon

IMPLEMENTASI
1. Persiapkan klien :
a. Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung kemih terebih dahulu
b. Paparkan area abdomen
c. Posisikan klien pada posisi supine/dorsal recumbent    

d. Pertahankan komunikasi selama pemeriksaan kecuali saat auskultasi. jelaskan tiap tindakan secara tenang dan perlahan
e. Minta klien untuk menunjukan jika ada bagian yang terasa sakit/nyeri.
2. Bagi daerah abdomen menjadi 4 quadran
3. Inspeksi kulit bagian abdomen, perhatikan warna, jaringan parut, ruam, lesi, striae.
4. Jika terdapat ruam, tanyakan klein apakah pernah menyuntikan insulin / heparin lewat abdomen.
5. Inspeksi kontur, simetris, distensi
6. Jika terdapat distensi abdomen,perhatikan apakah terjadi secara menyeluruh, lihat pada sisi sebelahnya, ukur lingkar  abdomen dengan meteran dan tandai dengan pulpen.
7. Auskultasi bising usus dengan menempatkan bagian diagfrahma dari stethoscope di tiap kuadran,dengarkan kurang lebih 5 menit di setiap kuadran.
8. Tempatkan bagian Bell pada stethoscope diatas bagian epigastric dan kuadran yang lain untuk mendengarkan suara vaskuler.
9. Dengan klien berada pada posisi supine, lakukan perkusi disetiap kuadran secara sistematis, tentukan area munculnya suara timpani dan dullness
10.Dengan klien berada dalam posisi duduk,lakukan perkusi pada setiap bagian costovertebra sepanjang garis scapula. Perhatikan jika klien merasa nyeri.
11.Lakukan palpasi disetiap kuadran.

a.Perhatikan akan adanya distensi muscular, massa, sambil memperhatikan akan adanya ekspresi ketidaknyamanan dari pasien.
b. Perhatikan jika abdomen terasa keras atau lembut saat dipalpasi
12.Palpasi bagian bawah abdomen akan distensi blader.
13.Jika massa terplapasi perhatikan ukuran, lpkasi, bentuk, konsistensi, pergerakan, dan teksturnya.
14.Jika muncul nyeri,perhatikan lokasi, durasi dan karakteristik, serta jenis nyeri.

EVALUASI
1. Bandingkan hasil pengkajian dengan hasil normal pengkajian
2. Minta klien untuk menjelaskan tanda dan gejala dari kanker kolon

DOKUMENTASI
1. Catat hasil pengkajian
2. Catat dan laporkan munculnya ketidaknormalan, kelainan pada hasil pengkajian.



Referensi : Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
                                                                                                              Singkwang, .........................
                                                                                                                         Dosen Penguji


                                                                                                               ( ..................................... )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dirumah sakit, klinik, puskesmas, maupun pusat kesehatan lain serta rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan SmileSmile

0 Comments


EmoticonEmoticon