Etika Berbicara Dengan Atasan

Mintalah berbagai proyek kecil untuk diri sendiri. Mulailah dengan yang kecil. Tanyakan pada atasan Anda apakah ia akan berkeberatan apabila Anda mempunyai proyek kecil – mungkin proyek dengan durasi seminggu agar Anda memperoleh pengalaman managerial. Pilih sesuatu dengan prioritas rendah dan kerjakan dengan sempurna. Jika Anda menunjukan bahwa Anda bisa menangani sesuatu dari awal hingga akhir sendirian, atasan Anda akan lebih terbuka dalam membiarkan Anda menghadapi tantangan yang lebih besar seorang diri.
  • Setelah Anda sukses dengan proyek kecil, berterimakasihlah atas kepercayaan yang ia berikan. Katakan pada atasan Anda bahwa Anda telah memperoleh pengalaman yang berharga dan belajar dari pengalaman tersebut, Anda akan sanggup mengerjakan tugas dengan lebih efisien karenanya.
Berbicaralah mengenai prinsip-prinsip di balik sebuah proyek sebelum mengerjakannya. Jika atasan Anda menyerahkan proyek baru – bersama dengan tiga halaman aba-aba mengenai tutorial pengerjaan—pastikan Anda berjumpa terlebih dulu untuk mengulas garis besar proyek tersebut ketimbang hal-hal detail semacam tipe huruf yang wajib digunakan. Bicarakan tujuan dari proyek dan bagaimana Anda bisa meraihnya dan tunjukkan bahwa Anda mengerti betul angan-angan besarnya; apabila atasan Anda menonton bahwa Anda paham betul, dirinya tak akan terlalu khawatir mengenai tiap poin yang ada di halaman instruksinya.
  •  Jika faktor ini dibangun menjadi kebiasaan sebelum tiap proyek, besar kemungkinan atasan Anda tak akan menuliskan tiap detail bagaimana sebuah faktor wajib dilakukan.
Dengarkan dengan akurat ketika atasan Anda berbicara. Ulangi dan berbagi masukan untuk memastikan atasan Anda mendengarkan dan bahwa Anda mengerti betul apa yang diminta. Buatlah kontak mata, mengangguklah, catatlah apabila perlu, untuk memperlihatkan pada atasan bahwa Anda meringkus semua yang ia katakan. Jika Anda tampak terganggu alias tak berkonsentrasi, ia tak mempunyai argumen untuk mempercayai Anda.
Memberi laporan dengan cara rutin. Jika atasan Anda khawatir Anda tak akan menyelesaikan semua sebagaimana yang ia harapkan, penting untuk terus menyertakan atasan Anda pada perkembangan proyek. Apakah Anda baru saja mengirimkan laporan mingguan? Cobalah beritahu padanya ketika berpapasan. Apakah Anda baru merampungkan proyek yang Anda kerjakan? Katakan pada atasan Anda sebelum menaruh laporan tersebut di mejanya. Apakah Anda telah melakukan telepon penting yang ia minta? Ceritakan dan jelaskan rincian padanya.
  • Ini bisa menolong atasan Anda menonton apa yang Anda kerjakan, dan efek samping untuk sedikit mengganggu dan balik me-micromanage beliau, yang justru bisa membikin atasan Anda melonggarkan diri.
Menunjukkan empati. Cobalah mengerti apa yang memotivasi atasan Anda. Apakah atasan Anda rutin ingin berprestasi dan ingin semua pekerjaan dilakukan sebaik mungkin dan khawatir melepaskan tanggungnya jawabnya, ataukan ia haus kekuasaan dan ingin memegang kendali atas segala hal? Apapun alasannya untuk mengatur semua dengan cara mikro, tunjukkan pada atasan Anda bahwa Anda mengerti.
  • Jika atasan Anda sekadar gugup mengenai pengerjaan tugas yang baik, ucapkan faktor seperti, “Saya tahu alangkah pentingnya proyek ini bagi Anda dan seluruh perusahaan. Saya akan melakukan yang terbaik.”
  • Jika ia ingin memegang kontrol, katakan, “Anda bagian yang sangat besar dari proyek ini. Tidak satupun dari kita bisa melakukannya tanpa Anda.” Pujilah atasan Anda akan kerja kerasnya, walau Anda melakukan sebagian besar sendiri, dan ia akan merasa enjoy tetap memegang kendali.
Baca Juga : Cara Menemukan Jati Diri Anda Sendiri
 
Bicara dengan atasan Anda apabila Anda telah mencapai titik didih. Meski faktor ini bukan faktor pertama yang wajib Anda perbuat sebab bisa berujung pada konfrontasi, berkata dengan atasan mengenai situasi yang dihadapi bisa melancarkan komunikasi apabila Anda merasa perlu ruang untuk bernafas. Kerap kali, micromanagers tak menyadari bahwa mereka micromanaging. Jika Anda merasa stress sebab wajib menangani micromanager telah mencapai titik yang Anda pikir bisa membahayakan pekerjaan Anda, tak bersikap agresif untuk perubahan bisa merugikan Anda dan atasan Anda.
  • Garis bawahi fakta bahwa terus besar tanggung jawab yang diberikan pada Anda terus baik tugas yang Anda kerjakan, ketimbang wajib mengikuti mentah-mentah tiap perintah yang ia berbagi hingga ke titik-titiknya. Pada akhir hari, atasan Anda ingin pekerjaan dilakukan sebaik mungkin, sehingga cobalah tekankan bahwa Anda bisa mengerjakan tugas dengan lebih baik tanpa gangguan.
  • Berbicaralah dengan hati-hati ketika berkata dengan atasan Anda mengenai situasi ini. Ingat untuk rutin ramah. Jangan tuding beliau sebagai seorang micromanager.
  • Jangan menyalahkan, tapi sebaiknya tanyakan apakah ada faktor yang bisa dilakukan untuk melancarkan komunikasi di antara Andab berdua.
  • Jelaskan bahwa Anda khawatir bahwa Anda tak bisa meraih potensi Anda dengan sempitnya ruang untuk akuntabilitas pribadi.
Referensi : wikihow.com

0 Comments


EmoticonEmoticon