Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Pemberian Nutrisi Enteral Pada Selang NGT atau biasa di rumah sakit sering disebut pemberian nutrisi lewat selang sonde atau "nyonde". Pada dasarnya tindakan ini tidaklah sulit karena kita terbiasa dengan tindakan yang bersifat praktis ketika dilingkungan kerja. Tapi ini adalah salah satu tujuan saya share SOP ini untuk membandingkan sejauh mana tindakan praktis yang kita lakukan selama ini dengan teori sebenarnya. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing.
Standar Prosedur Operasional Pemberian Nutrisi Enteral Melalui Selang NGT
(Standard Operational Procedure Give Enteral Nutrition In Nasogastric Tube)
(Standard Operational Procedure Give Enteral Nutrition In Nasogastric Tube)
Nama :
NIM :
Jurusan :
VARIABEL YANG DINILAI | NILAI | ||
0 | 1 | 2 | |
PERALATAN • Spuid Catheter-tip (1) • Stetoskop (1) • Strip indicator pH (skala 0,0 – 14,0 ) (1) • Handuk (1) • Tisu wajah (1) • Handscoon bersih (1) • Nutrisi enteral sesuai dengan order dokter • Air • Bengkok (2) - Bengkok yang berisi Lysol untuk bekas handscoon dan alat - Bengkok untuk sampah PENGKAJIAN 1. Kaji mengapa klien membutuhkan pemberian nutrisi enteral (mis: klien mengalami gangguan menelan) 2. Kaji apakah klien ada alergi terhadap makanan 3. Auskultasi suara bising usus klien 4. Kaji BB dan nilai laboratorium seperti : kekurangan atau kelebihan volum cairan, abnormalitas nilai elektrolit, dan abnormalitas metabolic 5. Cek waktu kadaluarsa formula, Siapkan formula dalam keadaan hangat 6. Kaji ulang order dokter terhadap formula dan frekuensi pemberian nutrisi enteral DIAGNOSA KEPERAWATAN Dapat ditegakkan karena beberapa masalah dibawah ini : • Gangguan keseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh • Gangguan menelan • Resiko aspirasi RENCANA KEPERAWATAN 1. Hasil yang diharapkan dari prosedur yang ada : • Status nutrisi meningkat (terjadi pertambahan BB, perbaikan nilai laboratorium serta intake dan output) • Tidak menunjukkan tanda-tanda distress pernapasan 2. Menjelaskan prosedur kepada klien IMPLEMENTASI 1. Komunikasi & jelaskan tujuan 2. Cuci tangan 3. Siapkan alat 4. Pertahankan privasi klien 5. Gunakan handscoon bersih 6. Cek kebenaran posisi selang NGT dengan cara : • Masukkan ujung selang pada gelas berisi air, jika terdapat gelembung udara pada air, menandakan pemasangan selang tidak tepat, karena selang masuk ke paru-paru. • Masukkan udara 10 ml pada kateter tip, letakkan stetoskop di epigastrium, jika terdengar bunyi, menandakan selang telah tepat letaknya. • Masukkan kateter tip ke ujung selang, aspirasi dengan perlahan untuk mendapatkan isi gastric lalu ukur PH dengan kertas pengukur PH. 7. Klem selang NGT saat melepas spuid penutup selang, ganti dengan spuid catheter-tip 8. Cek volum residu lambung : - Hubungkan spuid catheter-tip dengan ujung selang NGT, aspirasi cairan lambung - Kembalikan cairan kelambung jika < 100 ml 9. Irigasi selang NGT dengan air sebanyak………ml 10. Isi spuid dengan jumlah formula yang telah diukur, lepas klem, angkat selang hingga tidak lebih dari 45 cm 11. Alirkan formula secara bertahap sesuai gravitasi, ulangi pemberian formula sampai jumlah yang di order 12. Ketika selang dalam keadaan kosong harus segera di klem 13. Bilas dengan cara irigasikan air hangat ke dalam selang NGT sebanyak……..ml 14. Berikan klien posisi yang nyaman 15. Rapikan alat dan cuci tangan EVALUASI 1. Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pemberian nutrisi enteral 2. Monitor intake dan output setiap 8 jam 3. Monitor nilai laboratorium 4. Observasi status pernapasan klien 5. Observasi tingkat kenyamanan klien 6. Auskultasi bising usus DOKUMENTASI 1. Catat tanggal dan waktu pemberian nutrisi enteral 2. Catat nama nutrisi enteral dan jumlah yang dimasukkan, serta paraf perawat | | | |
Referensi :Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
Singkawang, .............................
Dosen Penguji
( .............................................. )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat maupun rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan
0 Comments
EmoticonEmoticon