SOP Range Of Motion

SOP Range Of Motion
          Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Range Of Motion. Sebetulnya tindakan ini tidak hanya dilakukan oleh fisioterapi kesehatan tetapi juga perawat yang sudah jelas memiliki kompetensi ini sewaktu menempuh pendidikan baik di SPK, D3, Maupun S1. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing serta ketika beranjak ke dunia kerja nanti Amin....


Standar Prosedur Operasional Memindahkan Pasien
(Standard Operational Procedure Range Of Motion)

Nama     :
NIM      :
Jurusan  :
 VARIABEL YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
PENGKAJIAN
1.Lihat kembali catatan tentang klien untuk melihat riwayat kesehatan klien, dan untuk menjalankan instruksi tertentu.
2.Kaji fungsi dasar persendian
a.Observasi kemampuan klien untuk menjalankan latihan ROM selama aktifitas harian normal
3.Selama latihan ROM, observasi akan adanya :
a.Adanya keterbatasan dalam normal ROM
b.Adanya kemerahan atau penigkatan suhu pada kulit/area diatas persendian
c.Adanya rasa lembek/udem pada palpasi disekitar persendian
d.Suara (crepitus) diahasilkan saat pergerakan sendi
e.Deformitas
f.Tingkat kenyamanan : rasa nyeri
g.Kaji tingkat pemahaman klien atau care giver tentang kegunaan ROM

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Ketidakmampuan Beraktifitas (Intoleransi Aktifitas)
2.Kelemahan Fisik
3.Gangguan mobilitas fisik

PERENCANAAN
1.Hasil yang diharapkan setelah prosedur tindakan dilakukan :
• Jangkauan persendian berada pada batasan normal
• Tidak ada keluhan ketidaknyamanan pada klien selama latihan
• Klien dapat mendemonstrasikan ROM dalam aktifitas hariannya
2.Jelaskan prosedur dan rasional dari menjalankan latihan ROM
3.Posisikan klien senyaman mungkin

IMPLEMENTASI
1.Cuci tangan
2.Posisikan tempat tidur ke posisi yang nyaman, perawat berdiri disamping tempat tidur pada sisi bagian persendian yang akan dilatih
3.Latihan ROM dilakukan secara perlahan dan lembut
4.Ketika melakukan latihan ROM, pertahankan persendian dengan menahan bagian distal dan proksimal, berdekatan dengan persendian, dengan mengayun bagian distal ekstrimitas.
5.Mulai latihan dengan urutan sebagai berikut, setiap gerakan sebaiknya diulang lima kali selama periode latihan (latihan dapat dihentikan jika klien merasa tidak nyaman atau terjadi spasme otot)

a.Leher
1.Flexi : turunkan dagu (dongakkan ke bawah) kea arah dada
2.Ekstensi : kembalikan ke posisi semula (ROM 45 derajat)
3.Hiperekstensi : dongakkan kepala keaarah belakang sejauh mungkin (ROM : 10 derajat)
4.Lateral flexi : patahkan leher ke kiri dan kanan sejauh mungkin (ROM : 40 sampai 45 derajat)
5.Rotasi : putarkan kepala dengan melihat kebawah dan keatas secara bergantian (ROM : 360 derajat )

b.Bahu
1.Flexi : naikan lengan secara menyamping kearah atas (ROM : 180 derajat)
2.Ekstensi : kembalikan lengan ke bagian samping tubuh (posisi semula, ROM 180 derajat )
3.Hiperekstensi : gerakkan lengan ke bagian belakang tubuh, dengan posisi siku lurus (ROM 45 sampai 60 derajat)
4.Abduksi : angkat lengan kea rah samping pada posisi diatas kepala, dengan bagian telapak tangan mengarah keluar (ROM 180 derajat)
5.Adduksi :gerakan lengan menyilang diatas tubuh sejauh mungkin
6.Rotasi internal : gerakan lengan ke samping sejajar bahu dengan siku membentuk sudut 45 derajat
7.Rotasi eksternal : dengan siku pada posisi flexi,gerakan lengan k atas dan kebawah.
8.Sirkumduksi : gerakan lengan pada posisi menyamping secara melingkar. (ROM : 360 derajat )

c.Siku
1.Flexi : ekstensikan lengan kemudian gerakan siku ke arah bahu, hingga telapak tangan menyentuh bahu (ROM : 150 derajat )
2.Ekstensi :turunkan siku menjauhi bahu (ROM :150 drajat)
3.Hiperekstensi : gerakan lengan  kearah belakang sejauh mungkin ( ROM : 10 sampai 20 derajat)

d.Lengan bawah
1.Supinasi : putar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke atas (ROM :70 sampai 90 derajat)
2.Pronasi : putar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah. (ROM :70 sampai 90 derajat)

e.Pergelangan
1.Flexi : gerakkan telapak tangan mendekati bagian bawah pergelangan (ROM : 80-90 derajat)
2.Ekstensi : kembalikan tangan ke keadaan semula pada posisi sejajar (ROM 80 sampai 90 derajat)
3.Hiperekstensi : gerakan telapak tangan sejauh mungkin ke bagian atas pergelangan.
4.Abduksi (flexi radial).bengkokkan pergelangan mengarah ke ibu jari ROM : diatas 30 derajat )
5.Adduction (fleksi ulnar) : bengkokkan pergelangan ke arah kelingking ROM 30 sampai 50 derajat)

f.Jari
1.Flexi : kepalkan tangan (ROM 90 derajat)
2.Ekstensi : luruskan jari (ROM 90 derajat)
3.Hiperekstensi : bengkokkan jari kearah belakang sejauh mungkin ( ROM 30 sampai 60 derajat)
4.Abduksi : buka  jari
5.Adduksi : sejajarkan dan posisikan jari berdekatan.

g.Jempol
1.Flexi : gerakan jempol meyilang telapak tangan (ROM : 90 derajat)
2.Ekstensi : gerkan jempol menjauhi telapak tangan (ROM : 90 derajat)
3.Abduksi : bengokkan jempol kearah samping luar(ROM : 30 derajat)
4.Adduksi : kembalikan jempol ke posisi semula (ROM 30 derajat)
5.Oposisi : sentuh jempol dengan jari-jari yang lain pada tangan yang sama.

h.Pinggul
1.Flexi : gerakkan kaki ke depan(ROM 90 sampai 120 derajat)
2.Ekstensi : kembalikan kaki ke posisi semula (ROM 90 sampai 120 derajat)
3.Hiperekstensi : gerkan kaki ke belakang sejauh mungkin ( ROM 30 sampai 50 derajat)
4.Abduksi : gerakan kaki menyamping menjauhi tubuh (ROM 30 sampai 50 derajat)
5.Adduksi : kembalikan kaki ke posisi semula (30 sampai 50 derajat)
6.Rotasi internal : gerakkan kaki (foot) ke arah dalam 90 derajat
7.Rotasi eksternal : gerakan kaki ke arah luar 90 derajat
8.Sirkumduksi : gerakan secara memutar pada pergelangan kaki (ROM 360 derajat).

i.lutut
1.Fleksi : angkat betis ke arah bagian belakang paha(ROM 120 sampai 130 derajat)
2.Ekstensi : kembalikan ke posisi semula (ROM 120 sampai 130 derajat)

j.Pergelangan kaki :
1.Dorsifleksi : gerakan pergelangan dengan telapak kaki mengarah ke depan(ROM 20-30 derajat)
2.Plantar fleksi : gerakan pergelangan kaki ke posisi semula (ROM 45 sampai 50 derajat)

k.Kaki
1.Inversi : luruskan bagian bawah kaki (ROM 10 derajat atau kurang dari)
2.Eversi :gerakan kaki telapak kaki menyamping (ROM 10 derajat atau kurang)
3.Fleksi : bengkokkan jari kaki ke bawah (ROM 30 sampai 60 derajat)
4.Ekstensi : luruskan jari jari kaki
5.Abaduksi : gerkakan jari-jari kaki menjauh satu sama lain
6.Adduksi : rapatkan jari kaki.
7.Jika latihan dilakukan di tempat tidur, rendahkan tempat tidur ke posisi yang aman
8.Posisikan kemabli klien ke posisi yang nyaman, cuci tangan.

EVALUASI
1.Ukur ROM dari sendi-sendi tersebut, sesuaikan dengan jangkauan.
2.Tanyakan keluhan klien selama prosedur dilakukan (Ketidaknyamanan, kelelahan)
3.Tentukan tingkat ketergantungan klien dalam melakukan latihan
4.Anjurkan klien untuk melakukan latihan secara mandiri.

DOKUMENTASI
1.Catat dalam catatan keperawatan mengenai  bagian persendian yang dilatih, tipe latihan,adanya kelainan sendi, data subjektif dan objektif terkait prosedur tindakan
2.Catat dan laporkan jika terdapat hambatan selama prosedur tindakan, atau jika klien mengeluh nyeri pada pergerakan sendi, atau muncul tanda – tanda seperti kemerahan, pembengkakan, atau rasa hangat pada persendian.



Referensi :  Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
                                                                                                                Singkawang, .........................
                                                                                                                            Dosen Penguji


                                                                                                                ( ......................................... )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dirumah sakit, klinik, puskesmas, maupun pusat kesehatan lain serta rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan.

0 Comments


EmoticonEmoticon