SOP Pengukuran Suhu Tubuh

          Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Pengukuran Suhu Tubuh. Tujuan saya share SOP ini untuk membandingkan sejauh mana tindakan praktis yang kita lakukan selama ini dengan teori sebenarnya. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing serta ketika beranjak ke dunia kerja nanti Amin....


Standar Prosedur Operasional Pengukuran Suhu Tubuh
(Standard Operational Procedure Measurement Of Body Temperature)

Nama        :
NIM         :
Jurusan     :
VARIABEL YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
PERALATAN
1. Termometer yang sesuai
2. Tissue
3. Kapas alkohol
4. Pulpen, pensil, catatan pendokumentasian vital sign
5. Sarung tangan disposable
6. Handuk

PENGKAJIAN
1. Lakukan :
A. Pantau akan adanya resiko gangguan suhu tubuh : diagnose infeksi, luka terbuka atau luka bakar, jumlah sel darah putih berada dibawah 5000 atau diatas 12000, terapi obat-obatan immunosuppressive, cidera pada hipotalamus, paparan terhadap suhu ekstrim, mendapat donor darah, terapi hipotermia atau hipotermia, dan kondisi postoperative.
B. Kaji akan tanda dan gejala yang mempengaruhi gangguan suhu tubuh : Demam : (bergantung pada tingkatan demam) : kulit yang pucat/kemerahan : kulit terasa hangat/panas ketika disentuh kulit kering atau diaphoresis : kelenjar lender mengering.menggigil, takikardi, kelemahan umum dengan nyeri otot dan perseendian, mual, muntah, atau diare.

2. Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi suhu tubuh :
a. Usia
b. Aktifitas
c. Hormone
d. Stress
e. Suhu lingkungan
f. Obat-obatan
g. Fluktuasi suhu tubuh harian
h. Ketahui hasil dan tempat pengukuran suhu sebelumnya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi ketidakseimbangan suhu tubuh
2. Hyperthermia
3. Hypothermia
4. Ketidakefektifan thermoregulasi

RENCANA KEPERAWATAN
1. Criteria hasil yang diharapkan setelah prosedur tindakan dilakukan
a.Suhu tubuh berada pada rentang normal berdasarkan usia klien
b.Suhu tubuh kembali berada pada rentang normal
2.Jelaskan kepada klien mengenai metode pengukuran suhu tubuh dan untuk tetap mempertahankan posisi tertentu selama prosedur tindakan dilakukan.

IMPLEMENTASI
1. Jaga privasi klien
2. Cuci tangan
3. Kenakan sarung tangan
4. Posisikan klien senyaman mungkin
5. Persiapkan thermometer
a. Gunakan sarung tangan disposable
b. Keluarkan thermometer dari wadahnya
c. Bersihkan ujung thermometer dengan menggunakan tissue, jika menggunakan thermometer air raksa/alcohol, rendam terlebih dahulu thermometer pada cairan sabun, savlon, dan normal saline, kemudian bersihkan dengan tissue pada thermometer elektronik hal ini tidak dapat dilakukan karena dikhawatirkan akan merusak sensor panas pada ujung termometer
d. Posisikan klien pada posisi supine ataupun duduk, singkirkan pakaian yang menghalangi bagian axial.
e. Anjurkan klien untuk mengangkat lengan, inspeksi akan adanya lesi pada kulit, keringkan ketiak jika perlu.
f. Selipkan thermometer pada bagian tengah axial, dan posisikan lengan klien menahan thermometer.
g. Pada thermometer elektrik, tunggu hingga terdengar suara indicator pada thermometer dan hasilnya akan tertera pada thermometer, pada thermometer air raksa/alcohol, tunggu kira-kira selama 5-10 menit.
h. Ambil kembali thermometer dari axilla
i. Posisikan klien ke posisi semula
j. Lepaskan sarung tangan
k. Cuci tangan.

EVALUASI
1. Jika tindakan merupakan pengukuran tempratur pertama pada klien,jadikan hasil pengukuran sebagai acuan jika tempratur berada pada rentang normal
2. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil sebelumnya serta sesuaikan dengan umur klien
3. Jika klien demam,pengukuran tempratur dilakukan 30 menit setelah pemeberian antipireetik dan kemudian dilakukan setiap 4 jam sampai suhu stabil.

DOKUMENTASI
1. Catat tempratur dan metode pengukuran suhu tubuh
2. Catat dan laporkan  akan adanya kelainan suhu tubuh



Referensi : Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
                                                                                                               Singkawang, ............................
                                                                                                                            Dosen Penguji


                                                                                                              ( ............................................. )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dirumah sakit, klinik, puskesmas, maupun pusat kesehatan lain serta rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan Smile Smile

0 Comments


EmoticonEmoticon