SOP Injeksi Intramuskular (IM)

           Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Injeksi Intramuskular. Sebetulnya tindakan ini sudah jarang kita temukan dilingkungan kerja hanya beberapa obat saja. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing serta ketika beranjak ke dunia kerja nanti Amin.... 

Standar Prosedur Operasional Injeksi Intramuskular
(Standard Operational Procedure Intramuskular Injection)
Nama                :
NIM                  :
Program Studi   :
VARIABEL YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
PERALATAN
1. Spuit 2-3 ml untuk dewasa : 0,5-1 ml untuk bayi dan balita
2. Jarum ukuran 5/8 atau 1 inchi (tergantung besar anak ),
    (dewasa) : 1- 1 ½ inchi
3. Kapas alcohol
4. Obat yang akan diberikan
5. Sarung tangan disposable
6. Buku rekam medis

PENGKAJIAN
1. Lihat kembali instruksi pada buku rekam medis pastikan benar, pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu serta rute. Pemberian obat sesuai degan instruksi pada buku rekam medis.
2. Lihat informasi tentang obat yang akan diberikan : cara kerja, indikasi, waktu bekerja obat, dosis normal, efek samping serta tujuan keperawatan
3. Lihat kembali riwayat  prosedur dan kaji akan adanya kontraindikasi pemberian injeksi intramuscular seperti atropi otot, penurunan kecepatan aliran darah, shock sirkuler.
4. Kaji riwayat pengobatan klien, riwayat alergi, serta riwayat pemberian obat.
5. Kaji tingkat pengetahuan klien akan prosedur yang dilakukan
6. Observasi respon verbal dan nonverbal klien terhadap prosedur tindakan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dapat ditegakkan karena beberapa masalah dibawah ini :
1. Ansietas
2. Takut
3. Nyeri (Akut)

RENCANA KEPERAWATAN
1. Kriteria hasil dari prosedur :
   •  Klien merasa nyeri semnetara pada area penyuntikan.
   • Tujuan pemberian obat dapat terpenuhi
   • Klien dapat menjelaskan tujuan, dosis dan efek dari medikasi.
2. Periksa tanggal kadaluarsa obat.
3. Persiapkan obat sesuai dosis dari ampil/vial
4. Identifikasi kembali 5 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute)
5. Jelaskan prosedur tindakan kepada klien, lakukan dengan sikap tenang dan percaya diri.

IMPLEMENTASI
1. Utamakan Privasi Pasien.
2. Cuci tangan bersih dan pasang handscon disposibel.
3. Gunakan kain penutup untuk menutupi bagian tubuh klien yang terbuka saat prosedur tindakan dilakukan.
4. Tentukan Area Injeksi dengan mengkaji ukuran dan tingkat integritas otot.
5. Posisikan klien senyaman mungkin tergantung pada area penyuntikan:
  • Ventrogluteal : klien baring menyamping dengan kaki ditekuk dengan panggul berada pada bagian atas (area injeksi).
  • Vastus lateralis : klien baring terlentang dengan lutut ditekuk.
  • Deltoid : klien bisa duduk atau duduk dengan lengan bawah dilipat dan dipangku atau diletakan di atas perut dalam posisi relaksasi.
6. Tentukan kembali area injeksi sesuai posisi anatomis.
7. Bersihkan area yang akan diinjeksi dengan kapas alcohol, bersihkan mulai dari tengah area penyuntikan dengan pola sirkuler (melingkar) keluar.
8. Jangan tekan kapas alcohol menggunakan jari.
9. Buka tutup jarum.
10. Pegang spuit dengan tangan dominan dengan jarum mengarah tegak lurus ke area penyuntikan.
11. Pemberian injeksi :
       • Masukan jarum dengan cepat secara tegak lurus, mendekati sudut 90 derajat jika memungkinkan.
       • Setelah jarum masuk, tahan ujung spuit dengan tangan non dominan sambil menarik kulit pada area penyuntikan.
       • Lakukan aspirasi selama 5-10 detik,jika tidak terdapat darah, masukan obat perlahan dengan kecepatan 1 ml/10 detik.
      • Tunggu 10 detik, kemudian secara halus tarik jarum dan lepaskan tarikan pada kulit dan usapkan kapas alcohol pada area injeksi.
12. Jangan menekan/memijat area penyuntikan.
13. Posisikan kembali klien.
14. Buang jarum pada tempat pembuangan yang disediakan.
15. Kemaskan alat,buka sarung tangan dan cuci tangan.

EVALUASI
1. Evaluasi respon klien akan adanya rasa nyeri terbakar mati rasa, atupun geli pada area penyuntikan.
2. Observasi respon klien terhadap obat yang diinjeksikan.
3. Minta klien untuk menjelaskan tujuan dan efek pengobatan.

DOKUMENTASI
1. Catat tanggal, waktu, dosis dan jenis pemberian Injeksi.
2. Catat respon pasien terhadap obat.



Referensi : Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
                                                                                                          Singkawang, ...............................
                                                                                                                          Dosen Penguji


                                                                                                           ( ............................................... )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dirumah sakit, klinik, puskesmas, maupun pusat kesehatan lain serta rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan SmileSmile

0 Comments


EmoticonEmoticon