SOP Injeksi Intravena (IV)

           Pada postingan kali ini saya akan membagikan salah satu Standar Prosedur Operasional Keperawatan yaitu Standar Prosedur Operasional Injeksi Intravena. Sebetulnya tindakan ini sudah jarang kita temukan dilingkungan kerja karena sekarang sudah langsung injeksi di set infusnya tapi untuk keadaan darurat pasien yang tidak terpasang infus ini wajib dilakukan. Buat adik-adik yang masih menempuh pendidikan keperawatan SOP ini sebagai bekal kalian untuk ujian dikampus masing-masing serta ketika beranjak ke dunia kerja nanti Amin....

Standar Prosedur Opeasional Injeksi Intravena
(Standard Operational Procedure Intravena Injection)
Nama                :
NIM                 :
Jurusan             :
VARIABEL YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
PERALATAN
1.Jam/arloji
2. Buku catatatan rekam medis
3. Sarung tangan disposable
4. Kapas alcohol
5. Obat dalam vial /ampul
6. Spuit
7. IV Cath (ukuran 21 atau 25)

PENGKAJIAN
1. Lihat kembali instruksi pada buku rekam medis pastikan benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu  serta rute pemberian obat sesuai degan instruksi pada buku rekam medis.
2. Lihat informasi tentang obat yang akan diberikan : cara kerja, indikasi, waktu bekerja obat, dosis normal, efek samping serta tujuan keperawatan
3. Jika obat diberikan melaui selang IV, tentukan kesesuain obat dengan cairan infuse
4. Cuci tangan, kaji kondisi selang IV lokasi terpasangnya abocath akan plebithis
5. Lihat kembali riwayat  prosedur dan kaji akan adanya kontraindikasi pemberian injeksi subkutan seperti, shock sirkuler, dan penurunan perfusi jaringan
6. Kaji  riwayat pengobatan klien, riwayat alergi, serta riwayat pemberian obat.
7. Kaji tingkat pengetahuan klien akan prosedur yang dilakukan
8. Observasi respon verbal dan nonverbal klien terhadap prosedur tindakan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 
Dapat ditegakkan karena beberapa masalah dibawah ini :
1. Ansietas
2. Takut
3. Nyeri (Akut)

RENCANA KEPERAWATAN
1. Kriteria hasil dari prosedur :
   •  Klien  merasa nyeri semnetara pada area penyuntikan
  • Tujuan pemberian obat dapat terpenuhi tanpa munculnya tanda-tanda alergi serta efek yang tidak diharapkan
   •  Klien dapat menjelaskan tujuan,dosis dan efek dari medikasi
2. Periksa tanggal kadaluarsa obat
3. Persiapkan obat sesuai dosis dari ampil/vial
4. Identifikasi kembali 5 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute) dengan membandingkan buku catatan rekam medis klien.
5. Jelaskan prosedur tindakan kepada klien, lakukan dengan sikap tenang dan percaya diri.

IMPLEMENTASI 
1. Jaga Privasi Klien
2. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan disposibel
3. Gunakan kain penutup untuk menutupi bagian tubuh klien yang terbuka saat prosedur tindakan dilakukan.
4. Tentukan Area Injeksi dengan mengkaji ukuran dan tingkat integritas otot.
5. Posisikan klien senyaman mungkin tergantung pada area penyuntikan :
  • Pada lengan yaitu vena mediana(sefalika) dan vena basilica
  • Pada tungkai yaitu vena saphenous
  • Pada leher yaitu vena jugularis
  • Pada kepala yaitu vena frontalis dan temporalis
  • Pada vena dorsal pedis
6. Tentukan kembali area injeksi sesuai posisi anatomis
7. Bersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol pembersihan dimulai dari tengah dengan pola sirkuler (melingkar) keluar.
8. Tahan kapas alcohol
9. Buka tutup jarum
10. Pegang spuit dengan tangan dominan dengan jarum mengarah tegak lurus ke area penyuntikan
11. Pemberian injeksi :
  • Masukan jarum dengan cepat dengan sudut 10-30 derajat jika memungkinkan
  • Setelah jarum masuk, tahan ujung spuit dengan tangan non dominan sambil menarik kulit pada area penyuntikan. hindari menggerakkan spuit.
  • Lakukan aspirasi selama 5-10 detik, jika tidak terdapat darah, masukan obat perlahan dengan kecepatan 1 ml/10 detik.
  • Tunggu 10 detik, kemudian secara halus tarik jarum dan lepaskan tarikan pada kulit dan usapkan kapas alcohol pada area injeksi.
12. Jangan menekan/memijat area penyuntikan
13. Posisikan kembali klien
14. Buang jarum pada tempat pembuangan yang disediakan
15. Kemaskan alat, buka sarung tangan dan cuci tangan.

EVALUASI 
1. Evaluasi respon klien akan adanya rasa nyeri, terbakar, mati rasa, atupun geli pada area penyuntikan
2. Observasi respon klien terhadap obat yang diberikan berdasarkan proses dan waktu kinerja obat
3. Minta klien untuk menjelaskan tujuan dan efek pengobatan.

DOKUMENTASI 
1. Catat tanggal, waktu, dosis, dan jenis pemberian Injeksi
2. Catat respon pasien terhadap obat



Referensi :  Perry & Potter, 2006
Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan. tetapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
                                                                                                        Singkawang, ..........................
                                                                                                                      Dosen Penguji


                                                                                                          ( .......................................... )
Semoga SOP Keperawatan ini bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat dirumah sakit, klinik, puskesmas, maupun pusat kesehatan lain serta rekan-rekan yang masih menempuh pendidikan SmileSmile

0 Comments


EmoticonEmoticon